Headlines News :
Home » » PEMBELAJARAN MENYENANGKAN ALA QUANTUM TEACHING

PEMBELAJARAN MENYENANGKAN ALA QUANTUM TEACHING

Written By Unknown on Sunday, 13 January 2013 | 00:34


PEMBELAJARAN MENYENANGKAN  ALA QUANTUM TEACHING


A.    Sekilas Tentang Quantum Teaching
Quantum  Teaching adalah badan ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan dalam rancangan, penyajian, dan fasilitasi SuperCamp, yang diciptakan berdasarkan teori-teori pendidikan. Quantum Teaching merangkaikan yang paling baik dari yang terbaik menjadi sebuah paket multisensori, multi kecerdasan, dan kompatibel dengan otak yang pada akhirnya akan melejitkan kemampuan murid untuk berprestasi. Quantum Teaching mencakup petunjuk spsifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar.
Untuk memudahkan pemahaman terhadap filosofi Quantum Teaching, terdapat beberapa kata kunci dan definisinya.
Quantum :
Interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya, dengan demikian Quantum Teaching adalah orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan disekitar momen belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa, yang mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri, dan bagi orang lain.
Percepatan Belajar :
Menyingkirkan hambatan yang menghalangi proses belajar alamiah dengan secara sengaja, menggunakan musik, mewarnai lingkungan sekeliling, menyusun bahan pengajaran yang sesuai, cara efektif penyajian dan “keterlibatan aktif”.
Fasilitasi :
Memudahkan segala hal dan mengembalikan proses belajar ke keadaannya yang “mudah” dan alami.
Asas Utama
Quantum Teaching berdasarkan pada konsep “ Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka. Segala hal yang dilakukan dalam kerangka Quantum Teaching, setiap interaksi dengan siswa, setiap rancangan kurikulum, dan setiap metode instruksional dibangun di atas prinsip” Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka.
Prinsip-Prinsip
Quantum Teaching memiliki lima prinsip
·         Segalanya Berbicara : dari lingkungan  kelas hingga bahasa tubuh, dari kertas yang dibagikan hingga rancangan pelajaran. Semuanya mengirim pesan tentang belajar.
·         Segalanya Bertujuan : Semua yang terjadi dalam penggubahan mempunyai tujuan
·         Pengalaman sebelum Pemberian Nama : proses belajar paling baik terjadi, ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari.
·         Akui Setiap Usaha : Belajar berarti melangkah  keluar dari kenyamanan. Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka patut mendapat mengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.
·         Jika layak dipelajari, Maka Layak Pula Dirayakan : Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar.

Model Quantum Teaching
Model Quantum Teaching hampir sama dengan sebuah simfoni. Ada banyak unsur yang menjadi factor pengalaman musik, yang dapat membagi unsur-unsur tersebut menjadi dua kategori : konteks dan isi (context and content).

Konteks adalah latar untuk pengalaman yang merupakan keakraban ruang orkestra itu sendiri (lingkungan), semangat konduktor dan para pemain musiknya (suasana), keseimbangan instrumen dan musisi dalam bekerjasama (lAndasan), dan interpretasi sang maestro terhadap lembaran music (rancangan). Unsur-unsur ini berpadu dan, kemudian menciptakan pengalaman bermusik yang menyeluruh.

Isi, salah satu unsur isi adalah bagaimana tiap frase musik dimainkan (penyajian). Isi juga meliputi fasilitasi ahli sang maestro terhadap orkestra, memanfaatkan bakat setiap pemain musik dan potensi setiap instrumen.

B.     Pembelajaran Yang Menyenangkan Ala Quantum Teachig
Ada beberapa cara yang dilakukan untuk membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan beberapa diantaranya
       I.            MENGORKESTRASI SUASANA YANG MENGGAIRAHKAN
1.      Kekuatan – Terpendam Niat
Niat kuat seorang guru, atau kepercayaan akan kemampuan dan motivasi siswa, harus terlihat sangat jelas. Apakah kita percaya dan berbuat seakan para siswa ingin melakukan yang terbaik, bahwa mereka dapat berhasil, ingin berhasil, dan akan berhasil. Apakah  Anda melihat ke balik citra yang diproyeksikan para siswa, dan memanfaatkan apa yang Anda tahu, apakah Anda berinteraksi dengan siswa sambil tetap memelihara pAndangan positif mengenai diri mereka dan apa yang dapat mereka capai. Semua itu fakta nyata berkaitan dengan pAndangan  Anda, dan cara Anda memAndang sesuatu sama atau bahkan lebih berarti dari segala perkataan Anda.
2.      Jalinan Rasa Simpati Dan Saling Pengertian
Untuk menarik keterlibatan siswa, guru harus membangun hubungan, yaitu dengan menjalin rasa simpati dan saling pengertian. Hubungan akan membangun jembatan menuju kehidupan bergairah siswa, membuka jalan memasuki dunia baru mereka, mengetahui minat kuat mereka, berbagi kesuksesan puncak mereka, dan berbicara dengan bahasa hati mereka. Membina hubungan bias memudahkan Anda melibatkan siswa, memudahkan pengelolaan kelas, memperpanjang waktu fokus, dan meningkatkan kegembiraan.
3.      Keriangan Dan Ketakjuban
Jika Anda secara sadar menciptakan kesempatan untuk membawa kegembiraan ke dalam pekerjaan Anda, kegiatan mengajar dan belajar akan lebih menyenangkan. Kegembiraan membuat siswa siap belajar dengan lebih mudah, dan bahkan dapat mengubah sikap negatif. Ingatkah perasaan yang Anda alami ketika Anda pertama kali mencoba bersepeda tanpa roda-roda bantuan. Momen tersebut merupakan contoh belajar yang menggembirakan, yang begitu sering terjadi dalam masa-masa bayi dan kanak-kanak Anda
4.      Pengambilan Risiko
Saat memasukkan unsur risiko ke dalam situasi belajar, Anda membangkitkan kesukaan bertualang alami dari pelajar. Hal ini akan membawa mereka melampaui batas mereka sebelumnya, dan menambah dampak pengalaman mereka. Sebagian mereka menjadi pelajar yang baik dengan menjadi pengambil risiko yang berani. Mereka mengobrol dengan orang baru dikenal, masuk kekantin sambil bertanya-tanya siapa yang duduk bersamanya, dan semakin lama menjadi semakin percaya diri. Kita semua hidup di sebuah Zona Nyaman (ZN). Didalamnya kita memilki semua hal yang membuat kita merasa nyaman (kegiatan tertentu, masyarakat, makanan, tempat, dan tata krama) Sebagai contoh, mengajar dengan gaya tertentu barangkali berada dalam ZN Anda, sementara mencoba beberapa tehnik instruksi model baru berada di luar ZN Anda.
Untuk memberdayakan siswa melangkah keluar ZN : 1) beri teladan dengan ke luar dari zonanyaman  Anda, 2) Ceritakan zona nyaman kepada siswa, 3) Beri tahu mereka bahwa Anda mendukung mereka 100%, dan 4) Ajak semua anggota kelas untuk saling mendukung.
5.      Rasa Saling Memiliki
Semua orang ingin merasa saling memilki, dengan mengasah perasaan mereka untuk saling memilki. Membangun rasa saling memilki akan mempercepat proses pengajaran dan meningkatkan rasa tanggung jawab siswa. Jika kita perhatikan tim-tim berprestasi, ada satu hal yang sama-sama dipunyai setiap pemain : rasa saling memilki yang menambah nilai bagi timnya. Rasa saling memilki menciptakan rasa kebersamaan, kesatuan, kesepakatan, dan dukungan dalam belajar, dan mempercepat proses mengajar. Rasa saling memiliki sejati (kepaduan tim) membuat orang merasa berdaya untuk keluar dan, mempertaruhkan zona nyaman mereka demi sukses dan belajar.
6.      Keteladanan
Diri Anda lebih penting daripada pengetahuan Anda, seperti kata pepatah “Tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata” “Kami butuh bukti, bukan janji” “ Praktikkan apa yang kau khutbahkan”. Semuanya mengacu kepada keteladanan (modelling). Keteladanan membangun hubungan, memperbaiki kredibilitas, dan meningkatkan pengaruh. Jadi memberi teladan adalah salah satu cara ampuh untuk membangun hubungan dan memahami orang lain. Keteladanan akan menambahkan kekuatan ke dalam pengajaran Anda.

    II.            MENGORKESTRASI LINGKUNGAN YANG MENDUKUNG
Bagaimana Andai  Anda dapat mengajar lebih banyak dengan usaha lebih sedikit ?, Anda dapat menyampaikan isi lebih banyak dan siswa Anda mengerti dan mengingat lebih banyak. Bagaimana caranya ? dengan mengubah lingkungan kelas Anda. Apa yang dikatakan lingkungan kelas  Anda ? Dari cara poster ditempelkan di dinding, pengaturan bangku, penyusunan bahan persediaan, hingga tingkat kebersihan kelas. Segala sesuatu dalam lingkungan kelas menyampaikan pesan yang memacu atau menghambat belajar. Marilah kita kenali lingkungan Quantum Teaching lebih akrab, lingkungan yang memacu belajar dan meningkatkan daya ingat siswa.

1.      Lingkungan Sekeliling
Sebuah gambar lebih berarti daripada seribu kata. Jika Anda menggunakan alat peraga dalam situasi belajar, akan terjadi hal yang menakjubkan. Bukan hanya mengawali proses belajar dengan cara merangsang modalitas visual, alat peraga secara harfiah menyalakan jalur saraf seperti kembang api dimalam lebaran. Beribu-ribu asosiasi tiba-tiba diluncurkan ke dalam kesadaran. Kaitan ini menyediakan konteks yang kaya untuk pembelajaran yang baru. Memahami kaitan antara pandangan sekeliling dan otak itu penting untuk mengorkestrasi lingkungan belajar yang mendukung. Bagaimana caranya menciptakan dan memperkuat jalur saraf ini, pertimbangkan dua unsur ini; pandangan sekeliling, dan kaitan mata-otak.

2.      Alat Bantu
Alat bantu adalah benda yang dapat mewakili suatu gagasan, seperti boneka, untuk mewakili tokoh dalam karya sastra, bola lampu plastik yang besar untuk menandakan dimulainya sesi brainstorming, atau menyoroti ide cemerlang, panah, secara visual menunjukkan “poin” yang anda maksudkan, kacamata besar, menunjukkan pengambilan perspektif berbeda, topi sherlock holmes, menandakan pemikiran deduktif. Alat bantu tidak hanya membantu pembelajaran visual, tetapi dapat pula membantu modalitas kinestetik. Siswa yang sangat kinestetik dapat memegang alat bantu, dan mendapatkan “rasa” yang lebih baik dari ide yang Anda sampaikan.

3.      Pengaturan Bangku
Cara Anda mengatur bangku memainkan peran penting dalam pengorkestrasian belajar. Bangku siswa dapat disusun untuk mendukung tujuan belajar bagi pelajaran apapun yang diberikan. Anda bebas menyuruh siswa mengatur ulang bangku mereka untuk memudahkan jenis interaksi yang diperlukan.  Susunan bangku yang tak dapat diubah-ubah menimbulkan sedikit tantangan, walaupun demikian  Anda dapat menggubah lingkungan untuk memaksimalkan momen belajar siswa-siswa Anda. Ada beberapa pilihan pengaturan bangku :
·         Gunakan setengah lingkaran untuk diskusi kelompok besar yang dipimpin oleh seorang fasilitator, yang menuliskan gagasan pada kertas tulis, whiteboard, atau papan tulis;
·         Rapatkan bangku ke dinding jika Anda ingin memberi tugas  perseorangan dan mengosongkan pusat ruangan untuk memberi petunjuk  kepada sekelompok kecil, atau mengadakan diskusi sekelompok besar sambil duduk di lantai
·         Jika bisa, ganti bangku tradisional dengan meja dan kursi lipat agar lebih fleksibel.

4.      Tumbuhan, Aroma, Hewan Peliharaan, Dan Unsur Organik Lainnya Tumbuhan
Biologi dan botani mengajarkan kita bahwa tumbuh-tumbuhan menyediakan oksigen dalam udara kita, dan otak kita berkembang karena oksigen. Semakin banyak oksigen yang didapatnya, semakin baik otak berfungsi.
Aroma
Kaitan antara kelenjar pencium dan sistem saraf otonomi sangat kuat. Apa yang kita cium memicu respons seperti kecemasan, kelaparan, ketenangan, depresi, dan seksualitas. Manusia dapat meningkatkan kemampuan berpikir mereka secara kreatif sebanyak 30% saat diberikan wangi bunga tertentu, karena daerah penciuman merupakan reseptor bagi endorfin yang menyuruh tanggapan tubuh merasa tenang dan sejahtera. Sedikit penyemprotan aroma berikut pada kelas Anda akan meningkatkan kewaspadaan mental : mint, kemangi, jeruk, kayumanis, dan rosemary. Lavendel, kamonil, jeruk, dan mawar memberikan ketenangan dan relaksasi.
Hewan Peliharaan
Hanya sedikit benda yang dapat mengeluarkan sifat penyayang dalam diri siswa dan menenangkan mereka seperti yang ditimbulkan hewan peliharaan. Orang mempunyai ikatan emosional yang kuat dengan binatang peliharaan mereka. Binatang peliharaan kelas, dapat menciptakan kesempatan untuk melatih tanggung jawab, gizi, kesehatan, dan perawatan.

5.      Musik
Musik berpengaruh pada guru dan pelajar. Anda dapat menggunakan musik untuk menata suasana hati, mengubah keadaan mental siswa, dan mendukung lingkungan belajar. Musik membantu pelajar bekerja lebih baik dan mengingat lebih banyak. Musik merangsang, meremajakan, dan memperkuat belajar, baik secara sadar maupun tidak sadar. Irama, ketukan dan keharmonisan music mempengaruhi fisiologi manusia, terutama gelombang otak dan detak jantung, juga membangkitkan perasaan dan ingatan. Musik dapat digunakan dengan beragam cara dalam pendidikan antara lain; menata suasana hati, meningkatkan hasil belajar yang diinginkan, dan menyoroti hal-hal  penting. Gunakan musik untuk meningkatkan semangat, merangsang pengalaman, menumbuhkan relaksasi, meningkatkan fokus, membina hubungan, memberi inspirasi, dan untuk bersenang-senang.




 III.            MENGORKESTRASI PERANCANGAN PENGAJARAN YANG DINAMIS
Bagaimana Andai pengajaran dan perancangan pengajaran Anda, menjembatani jurang antara dunia  Anda dan dunia siswa dengan cepat dan alami setiap saat. Bagaimana jika Anda dapat merancang pengajaran yang memuaskan gaya belajar siswa, memanfaatkan serangkaian kecerdasan mereka, melejitkan motivasi mereka dan menyiapkan mereka untuk meraih kesuksesan.

1.      Dari Dunia Mereka Ke Dunia Kita
Asa utama Quantum Teaching terletak pada kemampuan Anda untuk menjembatani jurang antara dunia kita dan dunia mereka. Hal ini akan memudahkan Anda membagun jalinan, menyelesaikan bahan pelajaran lebih cepat, membuat hasil belajar lebih melekat, dan memastikan terjadinya pengalihan pengetahuan. Hanya dengan perancangan pengajaran, Anda dapat menyeberang ke dunia mereka dan membawa mereka ke dalam dunia Anda, ke dalam proses pembelajaran. Pada saat Anda secara sadar memasuki dunia mereka, Anda membangun kemitraan dengan mereka, yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Hal ini akan menciptakan relevansi bagi mereka, dan prosesnya akan terasa lebih seperti pembelajaran kehidupan nyata.

2.      Modalitas V-A-K
Meskipun kebanyakan orang memiliki akses ke ketiga modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik) hampir semua orang cendrung pada salah satu modalitas belajar yang berperan sebagai saringan untuk pembelajaran, pemrosesan, dan komunikasi. Orang tidak hanya cendrung pada satu modalitas, mereka juga memanfaatkan kombinasi modalitas tertentu yang memberi mereka bakat dan kekurangan alami tertentu.
Visual; modalitas ini mengakses citra visual, yang diciptakan maupun diingat, seperti; warna, hubungan ruang, potret mental, dan gambar menonjol.
Auditorial, modalitas ini mengakses segala jenis bunyi dan kata diciptakan maupun diingat, seperti; musik, nada, irama, dialog internal, dan suara sangat menonjol disini.
Kinestetik, modalitas ini mengakses segala jenis gerak dan emosi yang diciptakan maupun diingat, seperti; gerakan, koordinasi, irama, tanggapan emosional, dan kenyaman fisik menonjol disini.

3.      Model Kesuksesan Dari Sudut PAndang Perancang
Kita mengajukan gagasan bahwa, bagaimanapun cara kita mengorkestrasi perancangan pengajaran, kita selalu mempersiapkan siswa untuk sesuatu. Mungkin kita sengaja melakukannya mungkin pula tidak, tetapi perancangan pengajaran selalu mempersiapkan pembelajaran, risiko, kesuksesan, atau kegagalan yang dihasilkan. Ada dua faktor utama membantu menentukan kesuksesan siswa setiap saat, yaitu kesulitan pelajaran dan derajat risiko pribadi. Kita tahu bahwa kesulitan pelajaran atau derajat risiko pribadi itu sendiri cukup untuk membuat siswa menahan diri atau mengalami downshift, menyebabkan belajar mandek. Jika Anda gabungkan risiko pribadi yang besar dengan kewajiban menguasai pelajaran yang sulit, maka siswa tidak akan punya kesempatan untuk meraih sukses.
Model Kesuksesan Quantum Teaching memberikan kesempatan kepada Anda untuk membawa siswa  Anda meraih sukses pada setiap saat. Dengan kesuksesan siswa sebagai tujuan Anda, camkanlah unsur-unsur berikut ini. Pertama, pada saat Anda memperkenalkan isi pelajaran, pastikan Anda selalu menyajikannya secara multisensori, pemotongan menjadi segmen, dan sering-seringlah melakukan pengulangan. Kedua, buat kelompok-kelompok kecil (kelompok kerjasama, tim, atau pasangan) untuk pemantapan belajar. Ketiga, selesaikan secara perseorangan (menjawab pertanyaan di depan kelas, pekerjaan rumah, tes atau kuis) Dengan demikian, pelajar mendapatkan informasi dalam bentuk yang paling mudah sambil mengambil risiko paling kecil dalam kelompok besar.

4.      Kerangka Perancangan Quantum Teaching
Belajar dapat benar-benar dinamis, konsisten, dan mudah. Kita sebut itu TANDUR.
Tumbuhkan  Sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan
Alami Berikan mereka pengalaman belajar, tumbuhkan “kebutuhan untuk mengetahui”
Namai Berikan “data”, tepat saat minat memuncak
Demonstrasikan  Berikan kesempatan bagi mereka untuk mengaitkan pengalaman dengan data baru, sehingga mereka menghayati dan membuatnya sebagai pengalaman pribadi.
Ulangi Rekatkan gambaran keseluruhannya
Rayakan Ingat, jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan, perayaan menambatkan belajar dengan asosiasi positif.

5.      Kecerdasan BergAnda Bertemu Slim-N-Bil
Dr. Howard Gardner, psikolog kognitif dan ko-direktur Project Zero di Universitas Harvard, dalam karyanya menemukan beberapa jenis kecerdasan, tidak hanya satu yang dapat diukur dan dijumlah seperti IQ, melainkan kecerdasan adalah suatu kesinambungan yang dapat dikembangkan seumur hidup. Untuk mengingat semua jenis kecerdasan secara mudah, kami memikirkan teman-teman kami SLIM-n-BIL. Merekalah dua orang yang secara mental menjadi jauh lebih langsing sejak mereka menemukan multikecerdasan.
Spasial-Visual, berpikir dalam citra dan gambar. Melibatkan kemampuan untuk memahami hubungan ruang dan citra mental, dan secara akurat mengerti dunia visual.
Linguistik-Verbal, berpikir dalam kata-kata. Mencakup kemahiran dalam berbahasa untuk berbicara, menulis, membaca, menghubungkan, dan menafsirkan
Interpersonal, berpikir lewat berkomunikasi dengan orang lain. Ini mengacu pada “keterampilan manusia” dapat dengan mudah membaca, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain.
Musikal-Ritmik, berpikir dalam irama dan melodi. Ada beberapa peran yang dapt diambil oleh individu-individu yang cendrung musikal, dari komposer yang berusaha menciptakan idiom baru, hingga pendengar yang belum berpengalaman yang mencoba memahami sajak anak-anak.
Naturalis, berpikir dalam acuan alam. Pendatang baru dalam kecerdasan Gardner. Kecerdasan ini menyangkut pertalian seseorang dengan alam, yang dapat melihat hubungan dan pola dalam dunia alamiah dan mengidentifikasi dan berinteraksi dengan proses alam.
Badan-Kinestetik, berpikir melalui sensasi dan gerakan fisik. Merupakan kemampuan untuk mengendalikan dan menggunakan badan fisik dengan mudah dan cekatan.
Interpersonal, berpikir secara reflektif. Ini mengacu pada kesadaran reflektif mengenai perasaan dan proses pemikiran diri sendiri.
Logis-Matematis, berpikir dengan penalaran. Melibatkan pemecahan masalah secara logis dan ilmiah serta kemampuan matematis. Kita semua mempunyai kekuatan dan kelemahan alami yang berbeda dalam kecerdasan bergAnda.

6.      Penggunaan Metafora, Perumpamaan, Dan Sugesti
Bayangkan pada hari pertama sekolah, Anda dengan mudah menyertakan siswa, menambatkan asosiasi positif terhadap belajar, dan menarik semua modalitas belajar. Ada tiga unsur kunci yang dapat dijalinkan ke dalam pengajaran apapun: metafora, perumpamaan, dan sugesti.
Metafora, kebanyakan sistem konseptual normal kita terstruktur secara metaforis; yaitu sebagian besar konsep dipahami sebagian-sebagian dalam bentuk konsep lain. Metafora dapat menghidupkan konsep-konsep yang dapat terlupakan, memunculkannya ke dalam otak secara mudah dan cepat dengan asosiasi.
Perumpamaan, perumpamaan dan memori visual sangatlah kuat, Misalnya, jangan membayangkan kuda nil putih dengan strip-strip hijau. Anda tetap melihatnya juga, bukan? Otak Anda melakukannya dengan otomatis. Ilmuwan saraf mengatakan bahwa 90% masukan indra untuk otak berasal dari sumber visual dan otak mempunyai tanggapan cepat dan alami terhadap simbol, ikon, dan gambar yang sederhana dan kuat.
Sugesti, kekuatan sugesti sangatlah mendalam; kita sering menggunakan frase ini dan mengalaminya setiap hari dalam periklanan, nuansa verbal, dan bahasa tubuh. Meskipun tidak secara sadar mengingat-ingatnya, otak kita berperan sebagai prosesor paralel yang dapat menyerap informasi lebih cepat dari yang kita pikir.
Mengorkestrasi Kesuksesan Melalui Isi
Dalam Quantum Teaching, seperti dalam simfoni, isi mencakup presentasi, ringkas tapi bergairah, anggun tapi menarik. Tiap bagian kurikulum, seperti tiap bagian musik, bisa terasa kering dan mati atau dinamis dan menggebu. Penyaji yang piawai memiliki strategi dan teknik yang jelas untuk memastikan bahwa sajian mereka memilki dampak.

 IV.            MENGORKESTRASI FASILITAS YANG ELEGAN
Bagaimana  Anda memaksimalkan saat belajar yang terjadi pada siswa ? Anda harus Mengorkestrasi interaksi antara pelajar dan kurikulum. Anda memfasilitasi, yaitu :
memudahkan tingkat partisipasi yang Anda inginkan. Dengan mengetahui hasil yang Anda inginkan secara jelas, Anda akan mampu tetap pada jalur, dan memudahkan kesuksesan siswa. Agar tetap berada pada jalur dan menjaga minat para pelajar, gunakan KEG (Know what you want, ketahuilah yang Anda inginkan, Explain what you want, jelaskanlah yang Anda inginkan, Get what you want, dapatkanlah yang Anda inginkan).

1.      Ingatlah Prinsip KEG

Know It (Ketahui Hasilnya)
Huruf K merupakan singkatan dari Know. Know what you want, bisa berupa hasil (outcome) berdasarkan alasan kognitif seperti “tiga faktor yang menyebabkan kejatuhan Kekaisaran Romawi”, atau hasil yang berdasarkan keterampilan seperti “ bersiap-siap memulai pelajaran”. Pahamilah seperti apa rupa, bunyi, dan rasa hasil itu. Sejauh itu pula Anda dapat mengkomunikasikannya dengan jelas dan mendapatkan hasil yang Anda inginkan.

Explain It (Jelaskan Hasilnya)
Setelah Anda mengetahui dengan jelas rupa, bunyi, dan rasa hasil itu, jelaskanlah. Katakan kepada siswa, bayangan Anda tentang hasil itu. Gunakan Empat Prinsip Komunikasi Ampuh; timbulkan citra positif, arahkan fokus mereka, beberkan secara terbuka (inklusif), dan gunakan rumusan yang khas (spesifik).

Get It (Dapatkan Hasilnya)
Ketika siswa mulai mengerjakan tugas mereka, Anda masuk ke dalam G dari KEG, dapatkan hasilnya. Perhatikan dan dengarkan saat siswa-siswa memulai. Apakah mereka mematuhi petunjuk atau tidak? Beri tahu mereka, beri mereka umpan balik. Hentikan kegiatan sesaat dan katakan mutu pekerjaan mereka. Lebih baik lagi, minta siswa melakukan perbaikan yang perlu, kemudian lanjutkan. Prinsip ini penting untuk membangun sukses dan mendapatkan hasil yang Anda kehendaki, terutama di awal tahun ajaran baru atau awal setiap semester baru. Pelajari cara penggunaan prinsip ketiga ini hingga Anda dapat memberikan perhatian penuh terhadap tingkat interaksi yang lebih tinggi.

2.      Model Kesuksesan Dari Sudut PAndang Fasilitator
Sekarang Anda mempunyai hasil dalam benak Anda, bagaimana caranya mengorkestrasi atau mempersiapkan siswa untuk sukses. Bagaimana caranya mengorkestrasi atau mempersiapkan siswa menuju sukses. Untuk memastikan kesuksesan siswa pada saat pertama kali belajar, ingat-ingatlah kembali komponen yang Anda pelajari pada Bab 5 : pengenalan pertama multisensori/multi kecerdasan, pemotongan menjadi segmen, dan pengulangan yang sesering mungkin. Sekarang ditambah satu lagi dari sudut pAndang fasilitator ; gambaran keseluruhan (the big picture) Keempat komponen ini berperan sebagai kerangka baja dalam jembatan pemahaman. Keempatnya mendukung banyak hubungan saraf dan asosiasi yang dibutuhkan untuk memaksimalkan momen belajar.



Gambaran Keseluruhan
Otak atau pikiran mampu merasakan keseluruhan dan sebagian dari suatu hal secara bersamaan (the big picture). Otak secara aktif sibuk dalam “pembuatan makna” yaitu mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan sebelumnya, sementara secara bersamaan memisah-misahkan informasi ke dalam tempatnya masing-masing. Lukiskanlah pAndangan luas tentang pelajaran yang akan Anda sampaikan, kaitan pelajaran ini dengan apa yang telah dilakukan atau diketahui siswa, dan kaitannya dengan pelajaran selanjutnya. Biarkan gambaran keseluruhan ini memanfaatkan perasaan ingin tahu dan ketakjuban siswa yang dalam.

Pengenalan Pertama Akan Multisensori/Multikecerdasan
Pelajaran awal harus bersifat multisensori dan multikecerdasan. Susunlah kegiatan belajar, sehingga siswa tertarik secara visual, auditorial, dan kinestetik, sekaligus memanfaatkan tiga atau empat kecerdasan bergAnda siswa.

Pemotongan Menjadi Segmen
Pelajaran awal harus dipotong-potong menjadi segmen-segmen, atau disusun menjadi bagian-bagian yang mudah dicerna. Ingatan jangka pendek dapat menyimpan dan mengambil kembali tujuh hal, tambah kurang dua hal. Memotong-motong informasi menjadi segmen yang berbeda-beda akan membantu otak membuat asosiasi untuk kaitan dan penempatan yang sesuai.

Ulangi Sesering Mungkin
Sering mengulang akan membuat pelajar percaya diri dengan konsep-konsep baru. Lebih penting lagi, mengulang memberikan kesempatan untuk mengunjungi kembali konsep dengan cara lain, baik secara visual, auditorial, kinestetik maupun melalui kecerdasan yang lain. Hal ini menerjemahkan pelajaran baru dengan memperkuat dan membangun jalur-jalur saraf. Mengulang sesering mungkin juga mempergunakan kesempatan dalam fokus dan difusi. Mengulang membuat otak memperlakukan informasi secara berbeda dengan informasi sebelum otak berfokus lagi.
Prinsip 10-24-7
Salah satu cara buku pembelajaran berpindah dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang adalah melalui prinsip 10-24 -7. Angka-angka ini, 10-24-7 mengingatkan Anda untuk mengulang pelajaran awal selama 10 menit, dalam 24 jam, dan dalam 7 hari. Urutan waktu ini membantu memindahkan informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang. Strategi mengulang yang dapat Anda gunakan antara lain :
·         Bercakap-cakaplah dengan teman sebangku mengenai cara hewan mamalia merawat anaknya;
·         Baca lagi catatan dan tambahkan gambar untuk setiap tahap perkembangan sel;
·         Ciptakan serangkaian gerakan badan untuk rumus ini. Biarkan imajinasi, modalitas, dan kecerdasan Anda menuntun Anda dalam memudahkan strategi mengulang.

3.      Membaca Pendengar Anda
Semua proses belajar bergantung pada keadaan, dengan kata lain semua belajar ditanamkan dalam kondisi emosional psikologis yang mendukung. Untuk memaksimalkan saat belajar, orkestrasikanlah keadaan pelajar Anda. Bantulah mereka mencapai keadaan belajar optimal, yaitu berkonsentrasi secara terpusat dan santai. Kemampuan Anda memfasilitasi keadaan mereka sebanding dengan kemampuan siswa Anda untuk tetap berminat untuk belajar. Keadaan terdiri atas tiga komponen yang saling terkait; pikiran, perasaan, dan tubuh. Penerapan strategi yang mengorkestrasi keadaan siswa untuk belajar optimal disebut “fasilitasi keadaan”. Anda dapat mencapai hal itu dengan berbagai macam cara. Dan Anda dapat merangkaikan setiap contoh fasilitasi keadaan menjadi garis yang bersinambung. Di satu ujung adalah perubahan keadaan fisik murni, dan ujung yang lain perubahan keadaan kognitif. Andalah yang menentukan jenis perubahan keadaan yang paling cocok di sepenjang pelajaran.

4.      Mempengaruhi Perilaku Melalui Tindakan
Mempengaruhi Perilaku melalui Tindakan (MPT) menangkap perhatian pelajar, dan mengubah arahnya ke tugas selanjutnya atau kepada Anda. Salah satu cara untuk mempengaruhi perilaku melalui tindakan antara lain dengan mendorong siswa untuk berterima kasih kepada mitra mereka dan bertepuk tangan bagi tim atas kerja sama mereka. Peniruan adalah strategi fasilitasi keadaan lain yang efektif, cara yang ampuh untuk “membangunkan dan memusatkan perhatian” pelajar, disamping menambah masukan auditorial kata-kata kunci. Keefektifan fasilitasi keadaan, terkait dengan konsep fokus dan difusi. Otak dapat berfokus untuk jangka waktu tertentu, lalu harus mendifusikan fokus tersebut. Rumus umum untuk hal ini : Umur Otak = Jumlah Menit Fokus. Misalnya usia siswa Anda empat belas tahun. Angka ini sama dengan jumlah menit otak mereka dapat berfokus. Setelah empat belas menit, mantapkan pelajaran dengan kegiatan difusi selama satu hingga tiga menit.
Gerakan Tubuh, mengunci isi pelajaran ke dalam memori otot siswa dapat memfasilitasi kemampuan mereka untuk belajar secara efisien dan mengingat cepat. Hampir semua yang Anda ajarkan dapat digambarkan dengan gerakan. Gerakan tubuh tidak hanya memperkuat modalitas kinestetik dan mengunci informasi ke dalam memori otot, tetapi juga menjadi cara untuk mendapatkan perhatian siswa dengan mempengaruhi perilaku mereka melalui tindakan.
Jeda, dengan sadar Anda mengorkestrasi dan memfasilitasi segalanya, bahkan waktu istirahat. Tawarkan kepada siswa untuk istirahat tiga sampai lima menit setelah sejam diberi petunjuk. Selama waktu istirahat, sediakanlah mainan. Kegiatan ini akan menyibukkan pelajar dengan cara berbeda dan memberi pesan bahwa belajar selalu terjadi. Istirahat yang terarah dan terencana ini menyela format tradisional belajar, sekaligus menyegarkan otak dan menonjolkan saat perhatian dengan mengizikan pikiran bawah sadar mengintegrasi informasi baru.

5.      Menciptakan Strategi Berpikir
Pernahkah  Anda bertanya-tanya mengapa kita bertanya kepada siswa?  dua tujuan terlintas dalam benak ; untuk menghargai usaha siswa, dan mengasah keterampilan berpikir dalam tingkatan yang lebih tinggi. Melontarkan pertanyaan memberikan kesempatan kita untuk menghargai dan mengakui partisipasi dan pengambilan risiko siswa. Bertanya memberi Anda kesempatan untuk mengasah dan membuka pikiran siswa; gerakkanlah pikiran mereka hingga memperoleh jawaban

6.      Tanya Jawab Belajar
Di kelas, rutinitas, jadwal, dan tuntutan kurikulum sering membayangi banyaknya momen yang tersedia untuk memperkaya pemahaman materi yang Anda ajarkan. Anda tidak hanya dapat memaksimalkan perhatian siswa, tetapi juga kedalaman pengertian mereka. Dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk merenung, Anda membantu mereka mendirikan pengertian konseptual yang lebih mendalam, membangun kaitan yang lebih kuat, dan lebih banyak lagi menekankan proses belajar. Dengan mengasah pikiran, Anda membuat siswa sadar akan banyaknya inter-asosiasi yang terjadi dalam benak. Tiga pertanyaan di bawah ini memberikan prasarana yang mantap untuk memperkaya saat belajar dan membuat pemahaman yang tak terlihat menjadi terlihat.
·         Apa yang terjadi?
·         Apa yang saya pelajari?
·         Bagaimana cara menerapkannya?

Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

MOTIVASI

Setiap pencapaian besar diraih melalui ribuan langkah kecil. Orang-orang yang berpikir bahwa mereka terlalu hebat untuk melakukan hal-hal kecil adalah orang-orang yang mungkin terlalu kecil untuk diminta melakukan hal-hal besar.

Label 6

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ikhwan Sains - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template