PEMBELAJARAN MENYENANGKAN ALA QUANTUM TEACHING
Quantum Teaching adalah badan
ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan dalam rancangan, penyajian, dan fasilitasi
SuperCamp, yang diciptakan berdasarkan teori-teori pendidikan. Quantum Teaching merangkaikan
yang paling baik dari yang terbaik menjadi sebuah paket multisensori, multi kecerdasan,
dan kompatibel dengan otak yang pada akhirnya akan melejitkan kemampuan murid untuk
berprestasi. Quantum Teaching mencakup petunjuk spsifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang
efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar.
Untuk memudahkan pemahaman terhadap filosofi Quantum
Teaching, terdapat beberapa kata kunci dan definisinya.
Quantum :
Interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya, dengan
demikian Quantum Teaching adalah orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan disekitar
momen belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar
efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa, yang mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa
menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri, dan bagi orang lain.
Percepatan Belajar :
Menyingkirkan hambatan yang menghalangi proses
belajar alamiah dengan secara sengaja, menggunakan musik, mewarnai lingkungan
sekeliling, menyusun bahan pengajaran yang sesuai, cara efektif penyajian dan
“keterlibatan aktif”.
Fasilitasi :
Memudahkan segala
hal dan mengembalikan proses belajar ke keadaannya yang “mudah” dan alami.
Asas Utama
Quantum Teaching
berdasarkan pada konsep “
Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka. Segala hal yang dilakukan dalam kerangka
Quantum Teaching, setiap interaksi dengan
siswa, setiap rancangan kurikulum, dan setiap metode instruksional dibangun di
atas prinsip” Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan
Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka.
Prinsip-Prinsip
Quantum Teaching memiliki
lima prinsip
·
Segalanya Berbicara : dari lingkungan
kelas hingga bahasa tubuh, dari kertas yang dibagikan hingga rancangan pelajaran. Semuanya
mengirim pesan tentang belajar.
·
Segalanya Bertujuan : Semua yang terjadi dalam penggubahan mempunyai tujuan
·
Pengalaman sebelum Pemberian Nama : proses belajar paling baik terjadi, ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka
memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari.
·
Akui Setiap Usaha : Belajar berarti melangkah keluar dari kenyamanan. Pada saat siswa
mengambil langkah ini, mereka patut mendapat mengakuan
atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.
·
Jika layak dipelajari, Maka Layak Pula Dirayakan : Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi
emosi positif dengan belajar.
Model Quantum Teaching
Model Quantum
Teaching hampir sama dengan sebuah simfoni. Ada banyak unsur yang menjadi factor pengalaman musik, yang dapat membagi
unsur-unsur tersebut menjadi dua kategori : konteks dan isi (context and content).
Konteks adalah latar untuk pengalaman yang merupakan keakraban
ruang orkestra itu sendiri (lingkungan),
semangat konduktor dan para pemain musiknya (suasana), keseimbangan instrumen
dan musisi dalam bekerjasama (lAndasan), dan
interpretasi sang maestro terhadap lembaran music (rancangan). Unsur-unsur ini berpadu dan, kemudian
menciptakan pengalaman bermusik yang menyeluruh.
Isi, salah satu unsur isi adalah bagaimana tiap frase musik
dimainkan (penyajian). Isi juga meliputi fasilitasi ahli sang maestro terhadap orkestra,
memanfaatkan bakat setiap pemain musik dan potensi setiap instrumen.
B. Pembelajaran
Yang Menyenangkan Ala Quantum Teachig
Ada beberapa cara yang dilakukan untuk membuat
suasana pembelajaran menjadi menyenangkan beberapa diantaranya
I.
MENGORKESTRASI SUASANA YANG MENGGAIRAHKAN
1. Kekuatan
– Terpendam Niat
Niat kuat seorang guru, atau kepercayaan akan kemampuan
dan motivasi siswa, harus terlihat sangat jelas. Apakah kita percaya dan berbuat
seakan para siswa ingin melakukan yang terbaik, bahwa mereka dapat berhasil, ingin berhasil, dan
akan berhasil. Apakah Anda melihat ke
balik citra yang diproyeksikan para siswa, dan memanfaatkan apa yang Anda tahu, apakah
Anda berinteraksi dengan siswa sambil tetap memelihara pAndangan positif mengenai diri mereka
dan apa yang dapat mereka capai. Semua itu fakta nyata berkaitan dengan pAndangan Anda, dan cara Anda memAndang sesuatu sama atau bahkan lebih berarti dari segala perkataan Anda.
2. Jalinan
Rasa Simpati Dan Saling Pengertian
Untuk menarik keterlibatan siswa, guru harus membangun
hubungan, yaitu dengan menjalin rasa simpati dan saling pengertian. Hubungan akan
membangun jembatan menuju kehidupan bergairah siswa, membuka jalan memasuki dunia baru
mereka, mengetahui minat kuat mereka, berbagi kesuksesan puncak mereka, dan berbicara
dengan bahasa hati mereka. Membina hubungan bias memudahkan Anda melibatkan siswa, memudahkan
pengelolaan kelas, memperpanjang waktu fokus, dan meningkatkan kegembiraan.
3. Keriangan
Dan Ketakjuban
Jika Anda secara sadar menciptakan kesempatan untuk
membawa kegembiraan ke dalam pekerjaan Anda,
kegiatan mengajar dan belajar akan lebih menyenangkan. Kegembiraan membuat
siswa siap belajar dengan lebih mudah, dan bahkan dapat
mengubah sikap negatif. Ingatkah perasaan yang Anda alami ketika Anda pertama kali mencoba bersepeda tanpa roda-roda
bantuan. Momen tersebut merupakan contoh belajar yang menggembirakan, yang begitu sering
terjadi dalam masa-masa bayi dan kanak-kanak Anda
4. Pengambilan
Risiko
Saat memasukkan unsur risiko ke dalam situasi belajar,
Anda membangkitkan kesukaan bertualang alami
dari pelajar. Hal ini akan membawa mereka melampaui batas mereka sebelumnya,
dan menambah dampak pengalaman mereka. Sebagian
mereka menjadi pelajar yang baik dengan menjadi pengambil risiko yang berani. Mereka mengobrol dengan orang baru
dikenal, masuk kekantin sambil bertanya-tanya siapa yang duduk bersamanya,
dan semakin lama menjadi semakin percaya diri. Kita semua hidup di sebuah Zona Nyaman (ZN).
Didalamnya kita memilki semua hal yang membuat kita merasa nyaman (kegiatan tertentu,
masyarakat, makanan, tempat, dan tata krama) Sebagai contoh, mengajar dengan gaya tertentu barangkali
berada dalam ZN Anda, sementara mencoba beberapa tehnik instruksi model baru berada di luar
ZN Anda.
Untuk memberdayakan
siswa melangkah keluar ZN : 1) beri teladan dengan ke luar dari zonanyaman Anda, 2) Ceritakan zona nyaman kepada siswa,
3) Beri tahu mereka bahwa Anda mendukung mereka 100%, dan 4) Ajak semua anggota
kelas untuk saling mendukung.
5.
Rasa Saling Memiliki
Semua orang ingin
merasa saling memilki, dengan mengasah perasaan mereka untuk saling memilki. Membangun
rasa saling memilki akan mempercepat proses pengajaran dan meningkatkan rasa tanggung jawab siswa. Jika kita perhatikan
tim-tim berprestasi, ada satu hal yang sama-sama dipunyai setiap pemain : rasa saling memilki yang
menambah nilai bagi timnya. Rasa saling memilki menciptakan rasa kebersamaan, kesatuan, kesepakatan, dan
dukungan dalam belajar, dan mempercepat
proses mengajar. Rasa saling memiliki sejati (kepaduan tim) membuat orang
merasa berdaya untuk keluar dan, mempertaruhkan
zona nyaman mereka demi sukses dan belajar.
6.
Keteladanan
Diri Anda lebih penting
daripada pengetahuan Anda, seperti kata pepatah “Tindakan berbicara lebih keras
daripada kata-kata” “Kami butuh bukti, bukan janji” “ Praktikkan apa yang kau
khutbahkan”. Semuanya mengacu kepada keteladanan
(modelling). Keteladanan membangun hubungan, memperbaiki kredibilitas, dan meningkatkan pengaruh.
Jadi memberi teladan adalah salah satu cara ampuh untuk membangun hubungan dan memahami orang lain.
Keteladanan akan menambahkan kekuatan
ke dalam pengajaran Anda.
II.
MENGORKESTRASI LINGKUNGAN YANG MENDUKUNG
Bagaimana
Andai Anda dapat mengajar lebih banyak
dengan usaha lebih sedikit ?, Anda dapat menyampaikan isi lebih banyak dan siswa Anda mengerti
dan mengingat lebih banyak. Bagaimana
caranya ? dengan mengubah lingkungan kelas Anda. Apa yang dikatakan lingkungan kelas
Anda ? Dari cara poster ditempelkan di dinding, pengaturan bangku, penyusunan
bahan persediaan, hingga tingkat kebersihan kelas.
Segala sesuatu dalam lingkungan kelas menyampaikan pesan yang memacu atau menghambat belajar. Marilah
kita kenali lingkungan Quantum Teaching lebih akrab, lingkungan yang memacu belajar dan meningkatkan daya
ingat siswa.
1. Lingkungan Sekeliling
Sebuah gambar lebih berarti daripada seribu kata. Jika
Anda menggunakan alat peraga dalam situasi belajar, akan terjadi hal yang menakjubkan. Bukan hanya
mengawali proses belajar dengan cara merangsang
modalitas visual, alat peraga secara harfiah menyalakan jalur saraf seperti
kembang api dimalam lebaran. Beribu-ribu asosiasi
tiba-tiba diluncurkan ke dalam kesadaran. Kaitan ini menyediakan konteks yang kaya untuk pembelajaran yang
baru. Memahami kaitan antara pandangan sekeliling dan otak itu penting untuk mengorkestrasi
lingkungan belajar yang mendukung. Bagaimana caranya menciptakan dan memperkuat jalur saraf ini,
pertimbangkan dua unsur ini; pandangan sekeliling, dan kaitan mata-otak.
2. Alat Bantu
Alat bantu adalah benda yang dapat mewakili suatu
gagasan, seperti boneka, untuk mewakili tokoh dalam karya sastra, bola lampu
plastik yang besar untuk menandakan dimulainya sesi brainstorming, atau
menyoroti ide cemerlang, panah, secara visual menunjukkan “poin” yang anda
maksudkan, kacamata besar, menunjukkan pengambilan perspektif berbeda, topi
sherlock holmes, menandakan pemikiran deduktif. Alat bantu tidak hanya membantu pembelajaran visual,
tetapi dapat pula membantu modalitas kinestetik. Siswa yang
sangat kinestetik dapat memegang alat bantu, dan mendapatkan “rasa” yang lebih baik dari ide yang Anda
sampaikan.
3. Pengaturan Bangku
Cara Anda
mengatur bangku memainkan peran penting dalam pengorkestrasian belajar. Bangku siswa dapat disusun untuk mendukung tujuan
belajar bagi pelajaran apapun yang diberikan. Anda bebas menyuruh siswa mengatur ulang bangku mereka untuk
memudahkan jenis interaksi yang diperlukan. Susunan bangku yang tak dapat diubah-ubah
menimbulkan sedikit tantangan, walaupun demikian Anda dapat
menggubah lingkungan untuk memaksimalkan momen belajar siswa-siswa Anda. Ada beberapa pilihan pengaturan bangku
:
·
Gunakan setengah lingkaran untuk diskusi kelompok besar
yang dipimpin oleh seorang fasilitator,
yang menuliskan gagasan pada kertas tulis, whiteboard, atau papan tulis;
·
Rapatkan bangku ke dinding jika Anda ingin memberi
tugas perseorangan dan mengosongkan pusat ruangan untuk memberi petunjuk kepada sekelompok kecil, atau mengadakan
diskusi sekelompok besar sambil duduk di lantai
·
Jika bisa, ganti bangku tradisional dengan meja dan
kursi lipat agar lebih fleksibel.
4. Tumbuhan, Aroma, Hewan Peliharaan, Dan Unsur
Organik Lainnya Tumbuhan
Biologi dan botani mengajarkan kita bahwa tumbuh-tumbuhan
menyediakan oksigen dalam udara kita, dan otak kita berkembang karena oksigen.
Semakin banyak oksigen yang didapatnya, semakin baik otak berfungsi.
Aroma
Kaitan antara kelenjar pencium dan sistem saraf otonomi
sangat kuat. Apa yang kita cium memicu respons
seperti kecemasan, kelaparan, ketenangan, depresi, dan seksualitas. Manusia
dapat meningkatkan kemampuan berpikir mereka
secara kreatif sebanyak 30% saat diberikan wangi bunga tertentu, karena daerah penciuman merupakan reseptor
bagi endorfin yang menyuruh tanggapan tubuh
merasa tenang dan sejahtera. Sedikit penyemprotan aroma berikut pada kelas Anda
akan meningkatkan kewaspadaan mental : mint,
kemangi, jeruk, kayumanis, dan rosemary. Lavendel, kamonil, jeruk, dan mawar memberikan ketenangan dan
relaksasi.
Hewan
Peliharaan
Hanya sedikit benda yang dapat mengeluarkan sifat
penyayang dalam diri siswa dan menenangkan mereka seperti yang ditimbulkan hewan peliharaan. Orang
mempunyai ikatan emosional yang kuat dengan
binatang peliharaan mereka. Binatang peliharaan kelas, dapat menciptakan
kesempatan untuk melatih tanggung jawab, gizi, kesehatan, dan
perawatan.
5. Musik
Musik berpengaruh pada guru dan pelajar. Anda dapat
menggunakan musik untuk menata suasana hati,
mengubah keadaan mental siswa, dan mendukung lingkungan belajar. Musik membantu
pelajar bekerja lebih baik dan mengingat lebih
banyak. Musik merangsang, meremajakan, dan memperkuat belajar, baik secara sadar maupun tidak sadar. Irama,
ketukan dan keharmonisan music mempengaruhi
fisiologi manusia, terutama gelombang otak dan detak jantung, juga membangkitkan perasaan dan ingatan. Musik dapat digunakan
dengan beragam cara dalam pendidikan antara lain; menata suasana hati, meningkatkan hasil belajar yang
diinginkan, dan menyoroti hal-hal
penting. Gunakan musik untuk meningkatkan semangat,
merangsang pengalaman, menumbuhkan relaksasi, meningkatkan fokus, membina hubungan, memberi inspirasi,
dan untuk bersenang-senang.
III.
MENGORKESTRASI PERANCANGAN PENGAJARAN YANG DINAMIS
Bagaimana
Andai pengajaran dan perancangan pengajaran Anda, menjembatani jurang antara dunia
Anda dan dunia siswa dengan cepat dan alami setiap saat. Bagaimana jika Anda dapat merancang
pengajaran yang memuaskan gaya belajar siswa, memanfaatkan serangkaian kecerdasan
mereka, melejitkan motivasi mereka dan menyiapkan mereka untuk meraih
kesuksesan.
1. Dari Dunia Mereka Ke Dunia Kita
Asa utama Quantum Teaching terletak pada kemampuan Anda
untuk menjembatani jurang antara dunia
kita dan dunia mereka. Hal ini akan memudahkan Anda membagun jalinan,
menyelesaikan bahan pelajaran lebih cepat, membuat hasil
belajar lebih melekat, dan memastikan terjadinya pengalihan pengetahuan. Hanya dengan perancangan
pengajaran, Anda dapat menyeberang ke dunia mereka dan membawa mereka ke dalam dunia Anda, ke dalam
proses pembelajaran. Pada saat Anda secara
sadar memasuki dunia mereka, Anda membangun kemitraan dengan mereka, yang
diperlukan dalam proses pembelajaran. Hal ini akan
menciptakan relevansi bagi mereka, dan prosesnya akan terasa lebih seperti pembelajaran kehidupan nyata.
2. Modalitas V-A-K
Meskipun kebanyakan orang memiliki akses ke ketiga
modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik) hampir semua orang cendrung pada salah satu modalitas
belajar yang berperan sebagai saringan untuk
pembelajaran, pemrosesan, dan komunikasi. Orang tidak hanya cendrung pada satu
modalitas, mereka juga memanfaatkan kombinasi modalitas
tertentu yang memberi mereka bakat dan kekurangan
alami tertentu.
Visual; modalitas
ini mengakses citra visual, yang diciptakan maupun diingat, seperti; warna, hubungan ruang, potret mental, dan gambar
menonjol.
Auditorial, modalitas ini mengakses segala jenis bunyi dan kata
diciptakan maupun diingat, seperti; musik,
nada, irama, dialog internal, dan suara sangat menonjol disini.
Kinestetik, modalitas ini mengakses segala jenis gerak
dan emosi yang diciptakan maupun diingat, seperti; gerakan, koordinasi, irama, tanggapan
emosional, dan kenyaman fisik menonjol disini.
3. Model Kesuksesan Dari Sudut PAndang
Perancang
Kita mengajukan gagasan bahwa, bagaimanapun cara kita
mengorkestrasi perancangan pengajaran, kita
selalu mempersiapkan siswa untuk sesuatu. Mungkin kita sengaja melakukannya
mungkin pula tidak, tetapi perancangan pengajaran selalu
mempersiapkan pembelajaran, risiko, kesuksesan, atau kegagalan yang dihasilkan. Ada dua faktor utama membantu
menentukan kesuksesan siswa setiap saat,
yaitu kesulitan pelajaran dan derajat risiko pribadi. Kita tahu bahwa kesulitan
pelajaran atau derajat risiko pribadi itu sendiri cukup
untuk membuat siswa menahan diri atau mengalami downshift, menyebabkan belajar mandek. Jika Anda
gabungkan risiko pribadi yang besar dengan kewajiban menguasai pelajaran yang sulit, maka siswa
tidak akan punya kesempatan untuk meraih sukses.
Model Kesuksesan Quantum Teaching memberikan kesempatan
kepada Anda untuk membawa siswa Anda meraih sukses pada setiap saat. Dengan
kesuksesan siswa sebagai tujuan Anda, camkanlah
unsur-unsur berikut ini. Pertama, pada saat Anda memperkenalkan isi pelajaran,
pastikan Anda selalu menyajikannya secara
multisensori, pemotongan menjadi segmen, dan sering-seringlah melakukan pengulangan. Kedua, buat
kelompok-kelompok kecil (kelompok kerjasama, tim, atau pasangan) untuk pemantapan belajar. Ketiga, selesaikan
secara perseorangan (menjawab pertanyaan di depan kelas, pekerjaan rumah, tes atau kuis) Dengan
demikian, pelajar mendapatkan informasi dalam bentuk yang paling mudah sambil mengambil risiko
paling kecil dalam kelompok besar.
4. Kerangka Perancangan Quantum Teaching
Belajar dapat benar-benar dinamis, konsisten, dan mudah.
Kita sebut itu TANDUR.
Tumbuhkan
Sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan
Alami Berikan mereka pengalaman belajar, tumbuhkan “kebutuhan
untuk mengetahui”
Namai Berikan “data”, tepat saat minat
memuncak
Demonstrasikan Berikan kesempatan bagi mereka untuk
mengaitkan pengalaman dengan data baru,
sehingga mereka menghayati dan membuatnya sebagai pengalaman pribadi.
Ulangi Rekatkan gambaran keseluruhannya
Rayakan Ingat, jika layak dipelajari, maka
layak pula dirayakan, perayaan menambatkan belajar dengan asosiasi positif.
5. Kecerdasan BergAnda Bertemu Slim-N-Bil
Dr. Howard Gardner, psikolog kognitif dan ko-direktur
Project Zero di Universitas Harvard, dalam karyanya menemukan beberapa jenis
kecerdasan, tidak hanya satu yang dapat diukur dan dijumlah seperti IQ, melainkan
kecerdasan adalah suatu kesinambungan yang dapat dikembangkan seumur hidup. Untuk mengingat semua jenis kecerdasan
secara mudah, kami memikirkan teman-teman kami SLIM-n-BIL. Merekalah dua orang yang secara mental
menjadi jauh lebih langsing sejak mereka menemukan multikecerdasan.
Spasial-Visual, berpikir dalam citra dan gambar.
Melibatkan kemampuan untuk memahami hubungan
ruang dan citra mental, dan secara akurat mengerti dunia visual.
Linguistik-Verbal, berpikir dalam kata-kata. Mencakup kemahiran
dalam berbahasa untuk berbicara,
menulis, membaca, menghubungkan, dan menafsirkan
Interpersonal, berpikir lewat berkomunikasi dengan orang
lain. Ini mengacu pada “keterampilan manusia”
dapat dengan mudah membaca, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain.
Musikal-Ritmik, berpikir dalam irama dan melodi. Ada
beberapa peran yang dapt diambil oleh individu-individu
yang cendrung musikal, dari komposer yang berusaha menciptakan idiom baru, hingga pendengar yang belum berpengalaman
yang mencoba memahami sajak anak-anak.
Naturalis, berpikir dalam acuan alam. Pendatang baru
dalam kecerdasan Gardner. Kecerdasan ini menyangkut pertalian seseorang dengan alam, yang dapat
melihat hubungan dan pola dalam dunia alamiah
dan mengidentifikasi dan berinteraksi dengan proses alam.
Badan-Kinestetik, berpikir melalui sensasi dan gerakan fisik.
Merupakan kemampuan untuk mengendalikan
dan menggunakan badan fisik dengan mudah dan cekatan.
Interpersonal, berpikir secara reflektif. Ini mengacu pada
kesadaran reflektif mengenai perasaan dan proses pemikiran diri sendiri.
Logis-Matematis, berpikir dengan penalaran. Melibatkan
pemecahan masalah secara logis dan ilmiah
serta kemampuan matematis. Kita
semua mempunyai kekuatan dan kelemahan alami yang berbeda dalam kecerdasan
bergAnda.
6. Penggunaan Metafora, Perumpamaan, Dan
Sugesti
Bayangkan pada hari pertama sekolah, Anda dengan mudah
menyertakan siswa, menambatkan asosiasi
positif terhadap belajar, dan menarik semua modalitas belajar. Ada tiga unsur
kunci yang dapat dijalinkan ke dalam pengajaran apapun:
metafora, perumpamaan, dan sugesti.
Metafora, kebanyakan sistem konseptual normal kita
terstruktur secara metaforis; yaitu sebagian besar konsep dipahami sebagian-sebagian dalam bentuk
konsep lain. Metafora dapat menghidupkan konsep-konsep yang dapat terlupakan, memunculkannya ke
dalam otak secara mudah dan cepat dengan
asosiasi.
Perumpamaan, perumpamaan dan memori visual sangatlah
kuat, Misalnya, jangan membayangkan kuda
nil putih dengan strip-strip hijau. Anda tetap melihatnya juga, bukan? Otak
Anda melakukannya dengan otomatis. Ilmuwan saraf mengatakan
bahwa 90% masukan indra untuk otak berasal dari sumber visual dan otak mempunyai tanggapan cepat dan
alami terhadap simbol, ikon, dan gambar yang sederhana dan kuat.
Sugesti, kekuatan sugesti sangatlah mendalam; kita
sering menggunakan frase ini dan mengalaminya setiap hari dalam periklanan, nuansa verbal, dan bahasa
tubuh. Meskipun tidak secara sadar mengingat-ingatnya,
otak kita berperan sebagai prosesor paralel yang dapat menyerap informasi lebih cepat dari yang kita pikir.
Mengorkestrasi
Kesuksesan Melalui Isi
Dalam Quantum Teaching, seperti dalam simfoni, isi
mencakup presentasi, ringkas tapi bergairah, anggun tapi menarik. Tiap bagian kurikulum, seperti tiap
bagian musik, bisa terasa kering dan mati atau dinamis dan menggebu. Penyaji yang piawai memiliki
strategi dan teknik yang jelas untuk memastikan bahwa sajian mereka memilki dampak.
IV.
MENGORKESTRASI FASILITAS YANG ELEGAN
Bagaimana
Anda memaksimalkan saat belajar yang terjadi pada siswa ? Anda harus Mengorkestrasi interaksi
antara pelajar dan kurikulum. Anda memfasilitasi, yaitu :
memudahkan tingkat partisipasi yang
Anda inginkan. Dengan mengetahui hasil yang Anda inginkan secara jelas, Anda akan
mampu tetap pada jalur, dan memudahkan kesuksesan siswa. Agar tetap berada pada
jalur dan menjaga minat para pelajar, gunakan KEG (Know
what you want, ketahuilah yang Anda inginkan, Explain what you want, jelaskanlah
yang Anda inginkan, Get what you
want,
dapatkanlah yang Anda inginkan).
1. Ingatlah
Prinsip KEG
Know It (Ketahui Hasilnya)
Huruf K merupakan singkatan dari Know. Know what
you want, bisa berupa hasil (outcome) berdasarkan
alasan kognitif seperti “tiga faktor yang menyebabkan kejatuhan Kekaisaran
Romawi”, atau hasil
yang berdasarkan keterampilan seperti “ bersiap-siap memulai pelajaran”.
Pahamilah seperti apa
rupa, bunyi, dan rasa hasil itu. Sejauh itu pula Anda dapat
mengkomunikasikannya dengan jelas dan mendapatkan hasil
yang Anda inginkan.
Explain It (Jelaskan Hasilnya)
Setelah Anda mengetahui dengan jelas
rupa, bunyi, dan rasa hasil itu, jelaskanlah. Katakan kepada siswa,
bayangan Anda tentang hasil itu. Gunakan Empat Prinsip Komunikasi Ampuh;
timbulkan citra
positif, arahkan fokus mereka, beberkan secara terbuka (inklusif), dan gunakan
rumusan yang khas
(spesifik).
Get It (Dapatkan Hasilnya)
Ketika siswa mulai mengerjakan tugas
mereka, Anda masuk ke dalam G dari KEG, dapatkan hasilnya.
Perhatikan dan dengarkan saat siswa-siswa memulai. Apakah mereka mematuhi
petunjuk atau tidak?
Beri tahu mereka, beri mereka umpan balik. Hentikan kegiatan sesaat dan katakan
mutu pekerjaan
mereka. Lebih baik lagi, minta siswa melakukan perbaikan yang perlu, kemudian
lanjutkan. Prinsip ini
penting untuk membangun sukses dan mendapatkan hasil yang Anda kehendaki,
terutama di awal
tahun ajaran baru atau awal setiap semester baru. Pelajari cara penggunaan
prinsip ketiga ini hingga Anda dapat memberikan
perhatian penuh terhadap tingkat interaksi yang lebih tinggi.
2. Model Kesuksesan
Dari Sudut PAndang Fasilitator
Sekarang Anda mempunyai hasil dalam
benak Anda, bagaimana caranya mengorkestrasi atau mempersiapkan
siswa untuk sukses. Bagaimana caranya mengorkestrasi atau mempersiapkan siswa menuju
sukses. Untuk memastikan kesuksesan siswa pada saat pertama kali belajar,
ingat-ingatlah kembali
komponen yang Anda pelajari pada Bab 5 : pengenalan pertama multisensori/multi kecerdasan,
pemotongan menjadi segmen, dan pengulangan yang sesering mungkin. Sekarang ditambah
satu lagi dari sudut pAndang fasilitator ; gambaran keseluruhan (the big
picture) Keempat komponen ini berperan sebagai
kerangka baja dalam jembatan pemahaman. Keempatnya mendukung
banyak hubungan saraf dan asosiasi yang dibutuhkan untuk memaksimalkan momen belajar.
Gambaran Keseluruhan
Otak atau pikiran mampu merasakan
keseluruhan dan sebagian dari suatu hal secara bersamaan (the big
picture). Otak secara aktif sibuk dalam “pembuatan makna” yaitu mengaitkan
informasi baru dengan
pengetahuan sebelumnya, sementara secara bersamaan memisah-misahkan informasi
ke dalam
tempatnya masing-masing. Lukiskanlah pAndangan luas tentang pelajaran yang akan
Anda sampaikan,
kaitan pelajaran ini dengan apa yang telah dilakukan atau diketahui siswa, dan
kaitannya dengan pelajaran
selanjutnya. Biarkan gambaran keseluruhan ini memanfaatkan perasaan ingin tahu dan
ketakjuban siswa yang dalam.
Pengenalan Pertama Akan
Multisensori/Multikecerdasan
Pelajaran awal harus bersifat
multisensori dan multikecerdasan. Susunlah kegiatan belajar, sehingga siswa
tertarik secara visual, auditorial, dan kinestetik, sekaligus memanfaatkan tiga
atau empat kecerdasan
bergAnda siswa.
Pemotongan Menjadi Segmen
Pelajaran awal harus dipotong-potong
menjadi segmen-segmen, atau disusun menjadi bagian-bagian yang mudah
dicerna. Ingatan jangka pendek dapat menyimpan dan mengambil kembali tujuh hal, tambah
kurang dua hal. Memotong-motong informasi menjadi segmen yang berbeda-beda akan membantu
otak membuat asosiasi untuk kaitan dan penempatan yang sesuai.
Ulangi Sesering Mungkin
Sering mengulang akan membuat
pelajar percaya diri dengan konsep-konsep baru. Lebih penting lagi,
mengulang memberikan kesempatan untuk mengunjungi kembali konsep dengan cara
lain, baik secara
visual, auditorial, kinestetik maupun melalui kecerdasan yang lain. Hal ini
menerjemahkan pelajaran
baru dengan memperkuat dan membangun jalur-jalur saraf. Mengulang sesering
mungkin juga
mempergunakan kesempatan dalam fokus dan difusi. Mengulang membuat otak memperlakukan
informasi secara berbeda dengan informasi sebelum otak berfokus lagi.
Prinsip 10-24-7
Salah satu cara buku pembelajaran
berpindah dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang adalah
melalui prinsip 10-24 -7. Angka-angka ini, 10-24-7 mengingatkan Anda untuk mengulang pelajaran
awal selama 10 menit, dalam 24 jam, dan dalam 7 hari. Urutan waktu ini membantu memindahkan
informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang. Strategi
mengulang yang dapat
Anda gunakan antara lain :
·
Bercakap-cakaplah dengan teman
sebangku mengenai cara hewan mamalia merawat anaknya;
·
Baca lagi catatan dan tambahkan
gambar untuk setiap tahap perkembangan sel;
·
Ciptakan serangkaian gerakan badan
untuk rumus ini. Biarkan imajinasi, modalitas, dan
kecerdasan Anda menuntun Anda dalam memudahkan strategi mengulang.
3. Membaca
Pendengar Anda
Semua proses belajar bergantung pada
keadaan, dengan kata lain semua belajar ditanamkan dalam kondisi
emosional psikologis yang mendukung. Untuk memaksimalkan saat belajar,
orkestrasikanlah keadaan pelajar Anda. Bantulah
mereka mencapai keadaan belajar optimal, yaitu berkonsentrasi secara
terpusat dan santai. Kemampuan Anda memfasilitasi keadaan mereka sebanding
dengan kemampuan
siswa Anda untuk tetap berminat untuk belajar. Keadaan terdiri atas tiga
komponen yang saling
terkait; pikiran, perasaan, dan tubuh. Penerapan
strategi yang mengorkestrasi keadaan siswa untuk belajar optimal disebut
“fasilitasi keadaan”.
Anda dapat mencapai hal itu dengan berbagai macam cara. Dan Anda dapat
merangkaikan setiap
contoh fasilitasi keadaan menjadi garis yang bersinambung. Di satu ujung adalah
perubahan keadaan
fisik murni, dan ujung yang lain perubahan keadaan kognitif. Andalah yang
menentukan jenis
perubahan keadaan yang paling cocok di sepenjang pelajaran.
4. Mempengaruhi
Perilaku Melalui Tindakan
Mempengaruhi Perilaku melalui
Tindakan (MPT) menangkap perhatian pelajar, dan mengubah arahnya ke
tugas selanjutnya atau kepada Anda. Salah satu cara untuk mempengaruhi perilaku melalui
tindakan antara lain dengan mendorong siswa untuk berterima kasih kepada mitra
mereka dan bertepuk
tangan bagi tim atas kerja sama mereka. Peniruan adalah strategi fasilitasi
keadaan lain yang
efektif, cara yang ampuh untuk “membangunkan dan memusatkan perhatian” pelajar, disamping
menambah masukan auditorial kata-kata kunci. Keefektifan
fasilitasi keadaan, terkait dengan konsep fokus dan difusi. Otak dapat berfokus
untuk jangka waktu
tertentu, lalu harus mendifusikan fokus tersebut. Rumus umum untuk hal ini :
Umur Otak =
Jumlah Menit Fokus. Misalnya usia siswa Anda empat belas tahun. Angka ini sama
dengan jumlah menit
otak mereka dapat berfokus. Setelah empat belas menit, mantapkan pelajaran
dengan kegiatan
difusi selama satu hingga tiga menit.
Gerakan Tubuh, mengunci isi pelajaran ke dalam
memori otot siswa dapat memfasilitasi kemampuan
mereka untuk belajar secara efisien dan mengingat cepat. Hampir semua yang Anda ajarkan
dapat digambarkan dengan gerakan. Gerakan tubuh tidak hanya memperkuat
modalitas kinestetik
dan mengunci informasi ke dalam memori otot, tetapi juga menjadi cara untuk mendapatkan
perhatian siswa dengan mempengaruhi perilaku mereka melalui tindakan.
Jeda, dengan sadar Anda mengorkestrasi
dan memfasilitasi segalanya, bahkan waktu istirahat. Tawarkan
kepada siswa untuk istirahat tiga sampai lima menit setelah sejam diberi
petunjuk. Selama waktu istirahat, sediakanlah mainan.
Kegiatan ini akan menyibukkan pelajar dengan cara berbeda dan memberi
pesan bahwa belajar selalu terjadi. Istirahat yang terarah dan terencana ini menyela
format tradisional
belajar, sekaligus menyegarkan otak dan menonjolkan saat perhatian dengan
mengizikan pikiran
bawah sadar mengintegrasi informasi baru.
5. Menciptakan
Strategi Berpikir
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa kita bertanya
kepada siswa? dua tujuan terlintas dalam benak ;
untuk menghargai usaha siswa, dan mengasah keterampilan berpikir dalam
tingkatan yang lebih
tinggi. Melontarkan pertanyaan memberikan kesempatan kita untuk menghargai dan
mengakui partisipasi
dan pengambilan risiko siswa. Bertanya memberi Anda kesempatan untuk mengasah
dan membuka
pikiran siswa; gerakkanlah pikiran mereka hingga memperoleh jawaban
6. Tanya Jawab
Belajar
Di kelas, rutinitas, jadwal, dan
tuntutan kurikulum sering membayangi banyaknya momen yang tersedia
untuk memperkaya pemahaman materi yang Anda ajarkan. Anda tidak hanya dapat memaksimalkan
perhatian siswa, tetapi juga kedalaman pengertian mereka. Dengan memberi kesempatan
kepada siswa untuk merenung, Anda membantu mereka mendirikan pengertian konseptual
yang lebih mendalam, membangun kaitan yang lebih kuat, dan lebih banyak lagi menekankan
proses belajar. Dengan mengasah pikiran, Anda membuat siswa sadar akan
banyaknya inter-asosiasi
yang terjadi dalam benak. Tiga pertanyaan di bawah ini memberikan prasarana
yang mantap untuk
memperkaya saat belajar dan membuat pemahaman yang tak terlihat menjadi
terlihat.
·
Apa yang terjadi?
·
Apa yang saya pelajari?
·
Bagaimana cara menerapkannya?
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !