Headlines News :
Home » » STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIFITAS SISWA

STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIFITAS SISWA

Written By Unknown on Friday, 30 March 2012 | 05:06


STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIFITAS SISWA
A.    Pengertian strategi, metode, pendekatan dan model dalam pembelajaran
1.      Pengertian Strategi
Pada mulanya strategi dipakai dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer, untuk memenangkan suatu peperangan,
Demikian juga halnya seorang pelatih sepak bola, ia akan menentuan strategi yang dianggapnya tepat untuk memenangkan suatu pertandingan setelah ia memahami segala potensi yang dimiliki timnya.
Dari dua ilustrasi diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi dipergunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.
Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisikan rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Ada dua hal yang patut dicermati dari pengeertian diatas yaitu:
a.       Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk menggunakan metode dan pemanfaatan sumber daya dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan suatu rencana kerja belum sampai pada tindakan kerja
b.      Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi.[1]


2.      Metode
Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara maksimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksaanakan strategi. Dengaan demikian suatu metode dapat terlaksana dengan berbagai macam strategi.
Metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran, metode pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan, member contoh, dan member latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu.
Jenis-Jenis Metode
1)      Metode Ceramah
Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung pada sekelompok siswa[2]. Metode inilah yang sering kita rasakan dan lihat disekolah-sekolah pada umumnya.
Kelebihan metode ceramah
a.       Metode ceramah murah dan mudah untuk dilakukan
b.      Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas
c.       Melalui ceramah guru dapat mengontrol keadaan kelas
Kelemahan metode ceramah
a.       Materi yang dapat dikuasai siswa akan terbatas apa yang dikuasai guru
b.      Ceramah sering dianggap metode yang membosankan apalagi kalau guru kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik.
c.       Melalui ceramah sangat sulit mengetahui siswa sudah mengerti atau belum.

2)      Metode Diskusi
Muhibbin Syah mendefenisikan bahwa metode diskusi adalah metode yang sangat erat hubunganya dengan memcahkan masalah. Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok dan resitasi bersama.
Metoe diskusidiaplikasikan dalam proses belajar-mengajar untuk:
a.       Mendorong siswa berfikir kritis
b.      Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas
c.       Mendorong siswa menyumbangkan buah fikirnya untuk memecahkan masalah besama
Kelebihan metode diskusi adalah
a.       Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dangan berbagai jalan
b.      Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat sehingga dapat diambil keputusan lebih baik.
c.       Membiasakan anak didik mendengarkan pendapat orang lain
Kelemahan metode diskusi adalah
a.       Peserta diskusi mendapat informasi terbatas
b.      Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara
c.       Biasanya orang mendekati pendekatan yang lebih formal
3)      Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung, sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa, sehingga adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa
4)      Metode Demontrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan baik secara langsung maupun melalui penggunakan media pembelajaran yang relevan dengan pokok pembahasan atau materi yang sedang disajikan.


Kelebihan metode demonstrasi
a.       Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda
b.      Memudahkan berbagai jenis penjelasan
c.       Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil cermah dapat diperbaiki melalui pengamatan dngan menghadirkan obyek sebenarnya.
Kekurangan metode demonstrasi
a.       Anak didik kadang sukar melihat benda yang akan dipertunjukan
b.      Tidak semua benda dapat di demonstrasikan
c.       Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan
5)      Metode Ceramah Plus
Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang lebih dari satu metode, yakni metode ceramah plus metode lainnya, seperti: metode ceramah plus Tanya jawab, plus demonstrasi, plus tugas dan lain-lain.
6)      Metode Percobaan
Metode percobaan adalah suatu metode belajar dimana siswa melakukan percobaan tentang suatu hal, mengamati proses serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan kekelas dan di evaluasi oleh guru.
Peggunaan teknik ini bertujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapi dengan mengandalkan percobaan sendiri[3]
3.      Pendekatan
 Seorang guru yang professional tidak hanya berfikir tentang apa yang diajarkan dan bagaimana diajarkan, tetapi juga tentang siapa yang menerima pelajaran, apa makna belajar bagi siswa dan kemampian apa yang ada pada siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar[4]. Untuk itu guru perlu melakukan pendekatan pada siswa
Pendekatan dapat diertikan sebagai titik tolak atau sudut pandang  guru terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karenanya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung pada pendekatan tertentu[5]

4.      Model dalam Pembelajaran
Sebelum kita membahas tentang mdel pembelajaran terlebih dahulu akan kita kaji apakah yang diaksuad dengan model? Menurut Mayer, w.J 1985. Secara menyeluruh model dinamakan sebagai suatu suatu obyek atau konsep yang digunakan merepresentasikan suatu hal. Lalu apa yang disebutkan dengan model pembelajaran? Model pembelajaran adalah suatau perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam perencaaan pembelajaran dikelas.
Adapun Soekamto,dkk mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah “kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktifitas belajar mengajar.”
Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi dan metode. Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur, cirri-cirri itu adalah:
a.       Rasional teoretik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya
b.      Landasan pemikiran apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai)
c.       Tingkah laku mengajar yang diperluk agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil
d.      Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu tercapai.
 Menurut Nieveen (1999) suatu model pembelajaran dikatan baik jika memenuhi kriteria sebagai berikut.
1.      Valid
Aspek validitas dikaitkan dengan dua hal yaitu:
a.       Apakah model dikembangkan didasarkan pada rasional teoritik yang kuat
b.      Apakah terdapat konsistensi internal
2.      Praktis
Aspek kepraktisan hanya dapat dipenuhi jika:
a.       Para ahli dan praktisi menyatakan bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan
b.      Kenyataan menunjukan bahwa apa yang dikembangkan tersebut dapat diterapkan
3.      Efekif
Nieveen membertikan parameter sebagai berikut
a.       Ahli dam praktisi berdasar pengalamannya menyatakan bahwa model tersebut efektif
b.      Secara operasional model tersebut memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam mengajar suatu pokok bahasan tertentu harus dipilih model pemblajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus memiliki pertimbangan-prtimbangan. Misalnya materi pembelajaran, sarana atau fasilitas yang tersedia , sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Arends menyeleksi enam model pembelajaran yang sering dan praktis digunakan guru dalam mengajar yaitu: Presentasi, Pembelajaran Langsung, Pembelajaran Konsep, Pembelajaran Kooperatif, Pembelajaran Berdasarkan Masalah, Dan Diskusi Kelas.
 Arends dkk berpendapat bahwa tidak ada model pembelajaran yang lebih baik diantara yang lainnya, karena masing-masing model pembelajaran dapat dirasakan baik, apabila telah diujicobakan untuk pengajaran materi pembelajaran tertentu.[6]
B.     Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran
Ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat dilakukan. Rowntree (1974) meengelompokan kedalam strategi penyampaian penemuan atau expocition-diskovery learning, dan strategi pembelajaran kelompok, dan strategi pembelajaran individu atau groups-individual learning.
Dalam srategi expositions, bahan pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan tersebut, Roy killen menyebutnya dengan strategi pembelajaran langsung, sebab dalam strategi ini materi pembelajaran disajikan begitu saja kepada siswa, siswa tidak dituntut untuk mengolahnya. Kewajiban siswa adalah menguasainya secara penuh. Dengan demikian dalam strategi expotition guru berfungsi sebagai penyampai informasi.
Dalam strategi discoveri, berbeda dengan strategi expotition. Dalam strategi ini bahan pelajaran dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa melalui berbagai aktifitas, sehingga tugas guru lebih banyak sebagai fasilisator dan pembimbing bagi siswanya. Karena sifatnya yang demikian strategi ini juga dinamakan dengan strategi tidak langsung.
Dalam strategi pembelajaran kelompok dilakukan secara beregu, sekelompok siswa diajar oleh seorang atau beberapa orang guru. Strategi pembelajaran kelompok tidak memperhatikan belajar individual, setiap individual dianggap sama, oleh karena itu, belajar dalam kelompok dapat terjadi siswa yang memiliki kemampuan tinggi akan terhambat oleh siswa yang memiliki kemampuan biasa-biasa saja. Sebaliknya siswa yang memiliki kemampuan kurang akan merasa tergusur oleh siswa yang memilii kemampuan tinggi.
Strategi belajar individual diakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan, kelemahan dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu siswa yang bersangkutan
Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya strategi pembelajaran juga dapat dibedakan anara strategi pembelajaran deduktif dan strategi pembelajaran induktif.
Strategi pembelajaran Deduktif adalah strategi pembelajaran yang dilakukan denan mempelajari konsep-konsep terlebih dahulu untuk kemudian dicari esimpulan dan ilustrasi-ilustrasi, atau bahan pembelajaran yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang abstrak, kemudian secaraa berlahan-lahan menuju hal yang kongkrit. Strategi ini disebut juga strategi pembelajaran dari umum ke khusus. Sebaliknya dengan strategi Induktif pada strategi ini\bahan dipelajari dimulai dari hal-hal yang kongkret atau contoh yang kemudian secara berlahan siswa dihadapkan pada materi yang komleks dan sukar. Strategi ini kerap dinamakan strategi pembelajaran dari  khusus ke umum[7].

C.    Pembelajaran Berorientasi Aktifitas Siswa (PBAS)
Dalam pross pendidikan, pembelajaran didisains untuk pembelajaran siswa. Artinya system pembelajaran menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dengan  kata lain pembelajaran ditetukan atau berorientasi pada aktifitas siswa.
Beberapa asumsi perlunya pembelajaran berorientasi pada aktifitas siswa.
      Pertama, asumsi filosofis tentang pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar mengembangkan mausia mennuju kedewasaan , baik kedewasaan intelektual, social maupun kedewasaan moral. Oleh karena itu, proses pendidikan bukan hanya mengembangkan intelektuial saja, tetapi mencakup seluruh potensi yang dimiliki anak. Dengan demikian, hakikat pendidikan pada dasarnya adalah:
·         Interaksi manusia,
·         Pembinaan dan pengembangan potensi manusia,
·         Berlangsung sepanjang hayat,
·         Kesesuaian dengan kemampuan dan tingkat perkembagan siswa,
·         Keseimbangan antara kebebasa subjek didik dan kewajiban guru,
·         Peningkatan kwalitas hidup manusia.
Kedua, asumsi tentang ssiswa sebagai subyek pendidikan, yaitu:
·         Siswa bukan manusia dalam ukuran mini, akan teapi manusia yang sedang dalam tahap perkembangan
·         Setiap manusia mempunyai kemampuan yang berbeda
·         Anak didik pada dasarnya adalah insane yang aktif, kreatif, dan dinamis dalam menghadapi lingkungannya
·         Anak didik memiliki motifasi untuk memenuhi kebutuhannya.
Asumsi ini mengambarkan bahwa anak didik bukan objek yang harus dijejali dengan informasi, tetapi mmereka adalah sujek yang memiliiki pootensi dan proses pembelajaran seharusnya diarahkan untuk menggambarkan seluruh potensi yang dimiliki anak didik itu.
Ketiga, asumsi tentang guru adalah:
·         Guru bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar peserta didik
·         Guru memiliki kemampuan professional dalam mengajar
·         Guru mempunyai kode etik keguruan
·         Guru memiliki peran sebagai sumber belajar, pemimpin dalam belajar yang memungkinkan terciptanya kondisi yang baik bagi siswa dalam belajar.
Keempat, asumsi yang berkaitan dalam proses pengajaran adalah:
·         Bahwa proses pengajaran direncanakan dan dilaksanakan sebagai suatu system
·         Peristiwa belajar akan terjadi manakala anak didik berinterasi dengana lingkunganyang diatur oleh guru
·         Proses pengajaran akan lebih aktif apabila mengguna metode dan teknk yang tepat dan berdaya guna
·         Pengajaran member tekanan kepada proses dn produk secara seimbang
·         Inti proses pengajaran adalah adanya kegoatan belajar siswa secara optimal


1.      Konsep dan Tujuan PBAS
PBAS dapat dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekan kepada aktifitas siswa secara optimal untuk memperoloeh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang.
Dari konsep tersebut ada dua yang harus dipahami
·         Dipandang dari proses belajar
PBAS menekankan kepada aktifitas siswa secara optimal, artinya BPAS menghendaki keseimbangan antara aktifitas fisik, mental, termasuk emsional dan intelektual.
·         Dipandang dari sisi hasil belajar
PBAS menghendaki hasil belajar yang seimbang dan  terpadu antara kemampuan intelektual (kognitif), sikap (afektif), dan ketrampian (psikomotor).
PBAS sebagai salah satu bentuk inovasi dalam memperbaiki kwalitas proses belajar mengajar bertujuan untuk membantu peserta didik agar bisa belajar madiri dan kreatif, sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dapat menunjang terbentuknya kepribadian yang mandiri.
Sedangkan secara khusus PBAS bertujuan:
a.       Meningkatkan kwalitass pelajaran agar lebih bermaakna, atinya melalui PBAS siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai sejumlah informasi, tetapi juga bagaimana memanfaatkan infomasi itu dalam kehidupan
b.      Mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki, artinya melalui PBAS tidak hanya kemampun intelektual saja yang berkembang, tetapi juga seluruh pribadi siswa termasuk sikap dan mental.
2.      Peranan Guru dalam Implementasi PBAS
Dalam implementasi BPAS, guru tidak berperan sebagai satu-satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana memfasilitasi agar siswa belajar. Oleh karena itu, penerapan BPAS menutut guru untuk kreatif dan inovatif  sehingga mampu menyesuaikan kegitan mengajarmya dengan gaya dan kharakteristik belajar siswa. Untuk itu ada beberapa kegiatan yang dapat dilakkan guru diantaranya adalah:
·         Mengemukakan beberapa alternative tujuan pembelajaran yang harus dicapai sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Artinya tujuan pembelajaran tidak sematamata ditentukan oleh guru, akan tetapi siswa pun diharapkan terlibat dalam menentukan dan mermuskannya.
·         Menyusun tugas-tugas belajar bersama siswa. Artinya, tugas-tugas apa yang sebaiknya dikerjakan oleh siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, tidak hanya ditentukan guru, akan tetapi melibatkan siswa. Hal ini penting dilakukan untuk memupuk tanggung jawab siswa.
·         Memberikann informasi tentang kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan.
·         Memberikan bantuan dan layanan kepada siswa yang memerlukan.
·         Memberikan motifasi , mendorong siswa untuk belajar, membimbing dan lain sebagainya, melalui pengajuan pertanya-pertanyaan.
·         Membantu siswa dalam menarik kesimpulan
3.      Peranan PBAS dalam Proses Pembelajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar, PBAS diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti mendengarkn, berdiskusi, memecahkan masalah dan lain sebagainya. Keaktifan siswa itu ada yang secara langsung dapat diamati, seperti mengerjakan tugas, berdiskusi, menguimpulkan data dan lain sebagainya. Akan tetapi ada jiga yang tidak bias diamati seperti kegiatn mendengarkan dan menyimak. Kadar PBAS tidak hanya ditentukan olehaktifitas fisik semata, akan tetapi juga ditentukan oleh aktifitas non fisik seperti mental, intelektual dan emosional. Oleh sebab itu, sebetulnya aktif dan tidak aktifnya siswa dalam belajar hanya siswa yang mengtahuinya secara pasti. Kita tidak dapat memastikan baha siswa yang diam menjelaskan pembahasan tidak berarti tidak PBAS, demikian juga sebalikya, belum tentu siswa yang secara fisik aktif memiliki kadar aktifitas mental yang tinggi pula.

4.      Langkah-langkah PBAS
Dilihat dari konsep, tujuan dan peranan guru dan PBAS dalam pembelajaran, pemakalah berpendapat bahwa langkah-langkah yang harus dilakukan untuk PBAS ini adalah:
1.      Guru harus teliti melihat bakat yang dimiliki siswa, melalui pendekatan kepada para siswa
2.      Guru harus pandai memilih model, metode, dan strategi yang digunakan dalam pembelajaran
3.      Antara model, metode, dan strategi yang digunakan harus berpadu.


[1] Wina Sanjaya,Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Prenada Media Grup,Jakarta,2010 Hal 125-126
[2] Wina Sanjaya,trategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,Prenada Media Grup,Jakarta,2010 Hal 147.
[3] Lif Khoiru Ahmadi,Sofwan Amri,Paikem Gembrot Mengembankan Pembelajaran Aktif,Inofatif,Kreatif,Efektif,Menyenagkan,Gembira Dan Berbobot, Pt Prestasi Pustakaraya,Jakarta, 2011 Hal 75-81
[4] w.gulo, Strategi belajar mengajar, grasindo, akarta 2002 hal 4-5
[5] Ibid Hal 127
[6] Lif Khoiru Ahmadi,Sofwan Amri,Paikem Gembrot Mengembankan Pembelajaran Aktif,Inofatif,Kreatif,Efektif,Menyenagkan,Gembira Dan Berbobot ,Pt Prestasi Pustakaraya,Jakarta, 2011 hal 7-9
[7] Ibid Hal 128-129
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

MOTIVASI

Setiap pencapaian besar diraih melalui ribuan langkah kecil. Orang-orang yang berpikir bahwa mereka terlalu hebat untuk melakukan hal-hal kecil adalah orang-orang yang mungkin terlalu kecil untuk diminta melakukan hal-hal besar.

Label 6

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ikhwan Sains - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template