Pembelajaran Tematik merupakan
pembelajaran bermakna bagi siswa. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada
penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu. Oleh karena itu, guru harus
merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa.
Pengalaman belajar menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual yang menjadikan
proses pembelajaran lebih efektif.
Pembelajaran tematik juga diartikan suatu
kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran
dalam satu tema/topik pembahasan. Sutirjo dan Sri Istuti Mamik (2004: 6)
menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk
mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran,
serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema.
Tema adalah pokok pikiran atau
gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Depdiknas (2007:226). Selanjutnya
menurut Kunandar (2007:311), “Tema merupakan alat atau wadah untuk
mengedepankan berbagai konsep kepada anak didik secara utuh.” Dalam
pembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam satu
kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa anak didik dan membuat pemmbelajaran
yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang
bermakna kepada siswa. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari
aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar. Jadi,
pembelajaran tematik adalah pembelajatan terpadu yang menggunakan tema sebagai
pemersatu materi yang terdapat di dalam beberapa mata pelajaran dan diberikan
dalam satu kali tatap muka.
Dalam pelaksanaannya,
pendekatan pembelajaran tematik ini bertolak dari suatu tema yang dipilih dan
dikembangkan oleh guru bersama peserta didik dengan memperhatikan
keterkaitannya dengan isi mata pelajaran. Tema dalam pembelajaran tematik
menjadi sentral yang harus dikembangkan. Tema tersebut diharapkan akan
memberikan banyak keuntungan, di antaranya:
1.
peserta
didik mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu,
2.
Peserta
didik mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar
antar mata pelajaran dalam tema yang sama;
3.
pemahaman
terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
4.
kompetensi
dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain
dengan pengalaman pribadi peserta didik;
5.
Peserta
didik lebih mampu merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan
dalam konteks tema yang jelas;
6.
Peserta
didik mampu lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi
nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus
mempelajari matapelajaran lain;
7.
guru
dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat
dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu
selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.
B. Prinsip Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Dalam menerapkan dan melaksanakan
pembelajaran tematik, ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan yaitu 1) bersifat
terintegrasi dengan lingkungan, 2) bentuk belajar dirancang agar siswa
menemukan tema, dan 3) efisiensi. Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas
berikut ini akan diurakan ketiga prinsip tersebut, berikut ini.
1.
Bersifat
kontekstual atau terintegrasi dengan lingkungan.
Pembelajaran yang dilakukan perlu dikemas dalam suatu
format keterkaitan, maksudnya pembahasan suatu topik dikaitkan dengan kondisi
yang dihadapi siswa atau ketika siswa menemukan masalah dan memecahkan masalah
yang nyata dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan topik
yang dibahas.
2.
Bentuk belajar harus
dirancang agar siswa bekerja secara sungguh-sungguh untuk menemukan tema
pembelajaran yang riil sekaligus mengaplikasikannya. Dalam melakukan
pembelajaran tematik siswa didorong untuk mampu menemukan tema-tema yang
benar-benar sesuai dengan kondisi siswa, bahkan dialami siswa.
3.
Efisiensi
Pembelajaran tematik memiliki nilai efisiensi antara lain
dalam segi waktu, beban materi, metode, penggunaan sumber belajar yang otentik
sehingga dapat mencapai ketuntasan kompetensi secara tepat.
C.
Ciri-ciri
Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagaimana
diungkapkan dalam www. pppg tertulis.or.id. sebagai berikut 1) berpusat
pada siswa, 2) Memberikan pengalaman langsung kepada siswa, 3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, 4) Menyajikan
konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran., 5)
Bersifat fleksibel, 6) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat,
dan kebutuhan siswa. Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang
karakteristik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Berpusat pada siswa
Proses pembelajaran yang dilakukan harus menempatkan siswa sebagai pusat
aktivitas dan harus mampu memperkaya pengalaman belajar. Pengalaman belajar
tersebut dituangkan dalam kegiatan belajar yang menggali dan mengembangkan fenomena
alam di sekitar siswa.
2. Memberikan pengalaman langsung
kepada siswa
Agar pembelajaran lebih bermakna maka siswa perlu belajar secara langsung
dan mengalami sendiri. Atas dasar ini maka guru perlu menciptakan kondisi yang
kondusif dan memfasilitasi tumbuhnya pengalaman yang bermakna.
3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Mengingat tema dikaji dari berbagai
mata pelajaran dan saling keterkaitan maka
batas mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas.
4. Menyajikan konsep dari berbagai
mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.
5. Bersifat fleksibel
Pelaksanaan
pembelajaran tematik tidak terjadwal
secara ketat antar mata pelajaran.
6. Hasil pembelajaran dapat
berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa.
Sehubungan dengan hal tersebut diungkapkan pula dalam www
p3gmatyo.go.id/download/SD karakteristik pembelajaran terpadu/tematik
sebagai berikut: 1) pembelajaran berpusat pada anak, 2) menekankan pembentukan
pemahaman dan kebermaknaan, 3) belajar melalui pengalaman langsung, 4) lebih
memperhatikan proses daripada hasil semata, 5) sarat dengan muatan keterkaitan.
D. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran tematik
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembelajaran tematik,
yaitu:
1. Pembelajaran tematik dimaksudkan
agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan utuh.
2. Dalam pelaksanaan pembelajaran
tematik perlu mempertimbangkan alokasi
waktu untuk setiap topik, banyak sedikitnya bahan yang tersedia di lingkungan.
3. Pilihlah tema yang terdekat
dengan siswa.
4. Lebih mengutamakan kompetensi
dasar yang akan dicapai dari pada tema.
E. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Tematik
·
Kelebihan
Menurut
Kunandar (2007:315), Pembelajaran tematik mempunyai kelebihan yakni:
1.
Menyenangkan
karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik.
2.
Memberikan
pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.
4. Mengembangkan keterampilan berpikir peserta didiksesuai dengan persoalan
yang dihadapi.
5. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama
6. Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang
lain.
7. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang
dihadapi dalam lingkungan peserta didik.
·
Kekurangan
Selain
kelebihan di atas pembelajaran tematik memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan
pembelajaran tematik tersebut terjadi apabila dilakukan oleh guru tunggal.
Misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam penjabaran tema
sehingga dalam pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan tema
dengan mateti pokok setiap mata pelajaran. Di samping itu, jika skenario
pembelajaran tidak menggunakan metode yang inovatif maka pencapaian Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar tidak akan tercapai karena akan menjadi sebuah
narasi yang kering tanpa makna.
F.
Implementasi Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar
Pembelajaran
tematik di sekolah dasar (SD) merupakan suatu hal yang relatif baru, sehingga dalam implementasinya belum sebagaimana yang
diharapkan. Masih banyak guru yang merasa sulit dalam melaksanakan pembelajaran
tematik ini. Hal ini terjadi antara lain karena guru belum mendapat pelatihan
secara intensif tentang pembelajaran
tematik ini. Disamping itu juga guru masih sulit meninggalkan kebiasan kegiatan pembelajaran yang
penyajiannya berdasarkan mata pelajaran/bidang studi.
Pelaksanaan
pembelajaran tematik di sekolah dasar pada saat ini difokuskan pada kelas-kelas bawah (kelas 1
dan 2) atau kelas yang anak-anaknya masih tergolong pada anak usia dini,
walaupun sebenarnya pendekatan pembelajaran tematik ini bisa dilakukan di semua
kelas sekolah dasar.
Pembelajaran
tematik dilakukan dengan beberapa tahapan-tahapan seperti penyusunan
perencanaan, penerapan, dan evaluasi/refleksi. tahap-tahap ini secara singkat
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Mengingat perencanaan
sangat menentukan keberhasilan suatu pembelajaran tematik, maka perencanaan
yang dibuat dalam rangka pelaksanaan pembelajaran tematik harus sebaik mungkin
Oleh karena itu ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam merancang pembelajan
tematik ini yaitu: 1) Pelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang
sama dari setiap mata pelajaran, 2) Pilihlah tema yang dapat mempersatukan
kompetensi-kompetensi untuk setiap kelas
dan semester, 3) Buatlah ”matriks hubungan kompetensi dasar dengan tema”, 4)
Buatlah pemetaan pembelajaran tematik. Pemetaan ini dapat dapat dibuat dalam
bentuk matriks atau jareingan topik, 5) Susunlah silabus dan rencana
pembelajaran berdasarkan matriks/jaringan topik pembelajaran tematik
2.
Penerapan pembelajaran tematik
Pada tahap ini intinya guru
melaksanakan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Pembelajaran
tematik ini akan dapat diterapkan dan dilaksanakan dengan baik perlu didukung
laboratorium yang memadai. Laboratorium yang memadai tentunya berisi berbagai sumber belajar yang
dibutuhkan bagi pembelajaran di sekolah dasar. Dengan tersedianya laboratorium
yang memadai tersebut maka guru ketika menyelenggarakan pembelajaran tematik
akan dengan mudah memanfaatkan sumber belajar yang ada di laboratorium
tersebut, baik dengan cara membawa sumber belajar ke dalam kelas maupun
mengajak siswa ke ruang laboratorium yang
terpisah dari ruang kelasnya.
3.
Evaluasi Pembelajaran Tematik
Evaluasi
pembelajaran tematik difokuskan pada evaluasi proses dan hasil. Evaluasi proses
diarahkan pada tingkat keterlibatan, minat dan semangat siswa dalam proses
pembelajaran, sedangkan evaluasi hasil lebih diarahkan pada tingkat pemahaman
dan penyikapan siswa terhadap substansi materi dan manfaatnya bagi kehidupan siswa
sehari-hari. Disamping itu evaluasi juga dapat berupa kumpulan karya siswa
selama kegiatan pembelajaran yang bisa ditampilkan dalam suatu paparan/pameran
karya siswa.
Instrumen yang
dapat digunakan untuk mengungkap pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
dapat digunakan tes hasil belajar. dan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa
melakukan suatu tugas dapat berupa tes perbuatan atau keterampilan dan untuk
mengungkap sikap siswa terhadap materi pelajaran dapat berupa wawancara, atau
dialog secara informal.
Disamping itu
instrumen yang dikembangkan dalam pembelajaran tematik dapat berupa: kuis,
pertanyaan lisan, ulangan harian, ulangan blok, dan tugas individu atau
kelompok, dan lembar observasi.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !